Sabtu, 29 April 2017

[Traveling] Japan day 7, Kawaguchiko, 28 April 2017

Hari ke-7 di Jepang atau hari ke-2 bermalam di Tokyo.

Sebagaimana sejak hari pertama, tujuan perjalanan kali inipun adalah atas effort-nya Tami (duuuh, aku ini free rider banged yak). Yaitu menuju Kawaguchiko, untuk menjelajahi Fuji Shibasakura Festival, sebuah hamparan taman bunga yang juga merupakan salah 1 spot terbaik untuk memandang gunung Fuji.
Fuji Shibasakura, April 2017
Fuji Shibasakura, April 2017
Fuji Shibasakura, April 2017
Fuji Shibasakura, April 2017


Berbeda dengan Keukenhoff (taman bunga di Belanda yang hanya buka di beberapa minggu di bulan April dan Mei), yang sangat gampang sekali dicapai pulang pergi (hanya sekali naik bis dari Schipol atau Leiden), maka untuk mencapai taman Fuji Shibasakura Festival ini relatif lebih sulit. 

Untuk mencapainya harus naik bis 2.5 jam dari stasiun Shinjuku menuju ke Kawaguchiko stasiun. Kami sempat nyasar heboh di stasiun Shinjuku, plus drama "nyaris keabisan tiket" yang mendebarkan. 
TIket yang dibeli online Shinjuku - Kawaguchiko
Bis menuju Kawaguchiko
Pemandangan Shinjuku - Kawaguchiko
Setelah sampai di Kawaguchiko stasiun, kami nyambung lagi naik bis sekitar 45 menit menuju pedalaman bukit yang di kiri kanannya terhampar pepohonan yang indah (walau most of them sudah gugur). Mudah sekali membayangkan betapa syahdunya perasaan spektakuler menyusuri lorong penuh warna di saat musim puncak mekarnya bunga. Sayangnya saya gak sempat motret, keasyikan ngobrol ama seorang grandma yang duduk di sebelah kiri saya (beliau duduk di lorong bis dengan kursi tambahan).


Fuji Shibasakura adalah salah 1 dari 5 spot terbaik untuk memandang gunung Fuji, ditingkahi dengan hamparan luas bunga Shakura Shiba sejauh mata memandang. 

Perjalanan 3 jam lebih dari Tokyo sungguh tak sia-sia. Gunung Fuji indah terpampang walau puncaknya hampir selalu ditutup awan, dan taman Shiba Sakura indah membentang walau belum semuanya mekar sempurna. Seperti halnya Keukenhoff (Netherland), lokasi ini hanya dibuka 1-2 bulan selama bunga mekar.

Damai sekali berada di tengah hamparan Sakura Shiba yang didominasi warna merah, pink, putih, dan ungu, sambil menatap gunung Fuji. Gunung yang puncaknya diyakini sangat simetris. Bukankah sesuatu yg simetris secara alami itu sangat menarik? Menimbulkan perasaan berdebar yang menyenangkan memikirkan rahasia di baliknya.

Tami di Fuji Shibasakura
Tami, sang foto model
Kami, numpang bergaya ^_^

Bendera Koinobori festival?

Meranggas dikelilingi keindahan
Sejauh mata memandang
Perjalanan pulang ke Tokyo tak kalah seru. 
Setelah 45 menit perjalanan ke stasiun Kawaguchiko, kami ternyata ketinggalan bus ke Shinjuku. Jadilah naik train dulu ke Otsuki (selama 2 jam), nyambung ke Ueno (selama 1 jam). Mumpung di Ueno yang terkenal punya deretan halal kebab dan nasi ayam, jadilah kami wisata kuliner dulu walau udah menjelang tengah malam. 
Hari yang seru. 
Nyari halal food di Ueno. Makan di stall Chicken Man. Enaaak, halal, dan porsi jumbo!
Diawali dengan nyasar heboh di Shinjuku, lalu menikmati indahnya Shiba Sakura dan mt Fuji, dan ditutup dengan chicken rice porsi jumbo di Ueno. Alhamdulillah.... Semoga suatu saat bisa ke sini lagi ya. Mengagumi simetrisnya puncak gunung Fuji sambil menghayati hamparan warna warni bunga di 8 penjuru angin.
Alhamdulillah....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar